In #catatanmahasiswasemesterakhir

Belajar Menjadi Rang Kantoran~


Sidoarjo.
Kamis, 28 Maret 2019

“Bumi berputar begitu kencang belakangan. Sewaktu-waktu begitu meyakinkan, sewaktu-waktu begitu mengecewakan. Apakah begini rasanya hidup dalam pusaran waktu tak tentu.“

Jum’at, 8 Februari 2019
Hari pertama magang, aku dalam keadaan penuh tanya. Kepalaku tidak berhenti berbicara. “Seumur-umur, tidak pernah otakku seberisik ini,” keluhku dalam pilu. Tapi, Allah terlalu sayang sama Sisi. Di hari pertama, banyak energi baik dan harapan datang lewat seorang perempuan. Ratri. Ia menemani prosesku menuju ke tahap-tahap yang lebih susah.   

RATRI
Hai, Ratri. Izinkan aku menuliskan tentang kamu dalam laman pribadiku.
Mengenalnya kali pertama karena terlibat dalam satu organisasi pers mahasiswa fakultas. Di awal semester, ia juga menjadi tim HUMAS kampus kami. Selain aktif dalam dunia peliputan, ia juga penyanyi di paduan suara kampus. Di tahun-tahun berikut, waktunya lebih banyak dihabiskan di organisasi lingkup surabaya dan dewan eksekutif mahasiswa fakultas. Kami sebenarnya tidak begitu dekat, hanya beberapa kali temu dan saling menyapa.
Tapi, mendadak kami satu tempat magang, banyak hal yang dibagi, dengan segala perbedaan, kami tetap bisa satu frekuensi. Ratri dengan keteraturannya, dan aku, sebaliknya. Ratri dengan segala kepedulian terhadap hal-hal kecil yang sering aku remehkan sebelumnya. Ratri dengan segala kemandiriaannya, dikala aku, selalu hidup dalam perhatian dan dukungan penuh dari berbagai penjuru. Tapi, perbedaan ini yang membuat kami perlahan saling mendekat.
Ia semacam mentorku selama proses internship, yang mengajariku soal administrasi marketing, administrasi perusahaan kementerian sampai swasta, soal perusahaan, soal dinamika, soal ritme, bahkan sampai soal kehidupan. Ya, selengkap itu aku mempelajari kenyataan hidup 8 minggu terakhir. Aku masih ingat kata-katanya padaku yang masih banyak naifnya ini, 

“Dunia itu kejam Sisi, kamu harus tahu itu, mungkin saat ini kamu belum benar-benar merasakannya, tapi nanti, suatu saat, kamu harus lebih hati-hati,”
.

***
Sebenarnya aku ingin menulis pengalaman konyolku ketika proses belajar di sana. Karena, aku rasa dunia menjadi terlalu serius, aku ingin mengenang diriku yang 'agak ehe gimana ya ceritanya' itu supaya menjadi evaluasi diriku dan mungkin bisa sedikit menghibur teman-teman yang sempatkan waktu untuk membaca tulisan random aku ini.
hehehe
Jangan banyak ketawa ya setelah baca beberapa hal dibawah ini.

1   TRAGEDI MENGANGKAT TELEPON
Jadi, tugas selama magang di perusahaan selain menjadi admin marketing yang melakukan proses persiapan data untuk lelang -dengan cara input data-, aku juga melakukan tele-survey, pengiriman surat penawaran pelatihan, pendataan undangan, regulasi administrasi umum, sampai memberi makan ikan.

Hari itu, Ratri sedang berada di lantai dua karena melakukan tugas sebagai ibu personalia, dan aku sedang melakukan sesuatu dengan laptop. Tiba-tiba ada telepon berdering dengan kencangnya, membuat kepala pusing, huft. Aku bahkan tidak sempat menyakan nama bapak penelepon. Aku hanya mendapat info, bahwa, tadi yang telepon adalah LAN (Lembaga Administrasi Negara) salah satu kota yang meminta tim marketing untuk melakukan pembuktian data dengan ke kantor mereka. Sungguh, mereka tidak berbicara dengan tanda baca, cuepet pol. Aku kewalahan dan ketakutan -eh, emang lihat setan ya kok takut Si, ya intinya nerves, karena ini juga kali pertama nerima telpon dari luar kantor dan langsung berhubungan dengan proyek penting perusahaan-. Disitu letak kesalahanku. Tidak menanyakan nama penelepon dan tidak menyambungkan telepon ke tim marketing. Ini tentu membuat miss communication. Aku memang sudah memberi nomor telepon Ratri untuk dihubungi kembali, tapi sampai beberapa jam kedepan, tidak ada info lebih lanjut. Aku merasa payah. Angkat telepon gini aja ga becus, dasar! Dan tentu merutuki diri sendiri, tapi aku harus mencari solusi, dan iya, aku menelpon kembali ke pihak LAN, akhirnya berhasil sampai ke bapak-bapak yang menelpon pertama tadi, dan langsung menghubungkannya dengan tim marketing. Selepas itu, aku menangis bersyukur (ini nangis beneran woy, hmm, nangis yang kaya lega gituuuu), masih dibantu dan diselamatin Allah, gimana coba kalau karena aku menggagalkan proyek perusahaan hanya karena kebodohanku, pikirku waktu itu. Tapi aku sudah memaafkan diriku kok, mehehe santay. Dan akhirnya membuat SOP mengangkat teleponku sendiri:3 Respon Ratri? Wah, dia ngaakak melihat tingkahku gini, katanya lucu, mehehe.......

aku hanya menimpalinya, “Ya soalnya ini bukan perusahaanmu Rat, coba bayangkan kalau kamu jadi Bos, punya pegawai seperti aku, pasti kamu juga pen nabok,” huhuh sambil melo-melo gituuuu:333

      MEMBELI JAJAN SAAT ADA BU BOS
Ini ceritanya agak lucu-lucu bego sih ya... mehehehe. Jadi begini, sewaktu itu di kantor sedang ada tugas input data, dan aku kan suka ngantukan gitu kalau kerja duduk diem mantengin layar laptop sambil pindah data, lalu aku pergi ke kantin kejujuran, di lantai dua, untuk membeli jajanan tentunya. Cara membayarnya cukup mudah,  yaitu dengan masuk ke ruangan si pemilik dagangan, tepat di samping jajannya dijajakan gitu. Aku dengan lugunya masuk, dan membayarnya kepada Mbak Mel, nama beliau. Dan ya, selesai membeli, aku tentunya turun kan yha... keesokan harinya aku kembali ke ruangan tersebut, karena ada suatu kepentingan. Dan Mbak Melisa, Mbak Dita –yang juga satu ruangan– bertanya kepadaku,

“hey Si, kamu kemarin kok berani banget masih tetep beli jajan meskipun ada Ibu Pimpinan,”
”loh ketahuan ta mbak?”
”lah ya gimana sih, yaiyadong, kan kemarin di dalam ruangan ini juga,”
”ha? Gimana sih mbak, aku bingung, gimana gimana? Kemarin bukannya itu Bu Ruli ya? Yang duduk disitu?”
”heh!1!!11!, bukan toh, itu kemarin Ibu Pimpinan, yaopo rek Sisi,”
”......”

Tentu aku speechless dengan diriku sendiri, sebegitu ga sadarnya yah!1!!!!1 Baka!1!!!!111 :’
Sedih, dan merasa bodoh disaat bersamaan. Banget. Huhuhu.

RAPAT BULANAN
Yaps, sekitar dua bulanan aku magang di perusahaan itu, tentu aku juga dua kali mengikuti rapat bulanan yang soooooo makes me confused, dan andalanku ketika bingung adalah mencoba tetap terjaga. Entah mengapa, aku sangat mengantuk ketika mereka membahas hal-hal yang susah aku mengerti. Aku hanya bisa mendengarkan dan mencoba memahami apa-apa yang mereka sampaikan. Aku merasa sangat oon sekali gitu, ga nyambung-nyambung ketika mereka bahas sirkulasi proyek dkk, eiiitss tapi aku selalu "terlihat" semangat dan berusaha mengikuti alur. Aku rasa itu sangat membantuku memahami pelan-pelan, dan semakin lama tentu aku juga semakin memahami alurnya, meski kadang masih ngantukan. Hey emang kapan kamu ngga ngantuk sih Siiii~
wkwkw, teman-teman jangan ngantukan kaya aku yhaaa. ingat itu, pesan moral darikuu.....

MEMBERI MAKAN IKAN
Dari semua kegiatan magang, yang paling aku suka adalah bagian ini. wuwuwuw. Ketika Bapak dan Ibu Bos sedang berlibur bersama keluarga mereka, aku menawarkan diri kepada Pak Sat, salah satu supir perusahaan untuk membantu mengerjakan bagian perawatan ikan, dengan memberi makan mereka. Huhuhuh. Itu benar-benar menyenangkan. sepertinya pekerjaan merawat itu hal yang kecil bukan? tapi apakah kalian tahu, perawatan itu penting sekali. Dan tugas Ratri sebagai personalia di perusahaan itu juga adalah dengan merawat. Merawat fasilitas, merawat sarana dan prasana, merawat data-data pegawai, merawat hewan dan tumbuhan yang ada di perusahaan, tapi tidak secara langsung siih, Ratri menjadi koordinatornya begitu dan bagian follup-follup. hehehe

Huh, hmhmhm. Tetapi merawat itu bukan hal yang main-main loh ya, apalagi merawat perasaan kamu ke aku yang labil gini, makasi ya, eh kok curhat. hahaha. Baik mungkin cukup sekian dan wasalam.

eii tapi kalian merasa clickbait nanti yaa, hahaha. Belum kok, belum selesai.
Aku akan memberi Punch Paragraph

Jadi Punch Paragraph itu apa?
Itu semacam konklusyen atau kesimpulan dari tulisan yang aku bikin, apa yang bisa aku ambil dari pelajaran belajar menjadi seorang pegawai kantoran..

Hal Baru yang Aku Pelajari karena Magang adalaaaaaahhhh~
  • Mengenal Kementerian yang ada di Indonesia
Tugas pertama yang aku terima ketika internship adalah menyiapkan amplop surat penawaran jasa perusahaan kami kepada seluruh kementerian yang ada di Indonesia, Totalnya ada 1395 surat dengan rincian 123 Direktorat Jenderal, 581 Direktorat, 62 Deputi, 288 Asisten Deputi, 22 Inspektur Jenderal, 82 Inspektur, 41 Badan (sesuai nama kementerian), 158 Pusat (sesuai nama kementerian), dan 38 Kepala Pusat (sesuai nama kementrian). 

Hal yang aku tanyakan kepada Ratri saat itu adalah, "Wah Rat, Menteri kita banyak yah, itu kerjaannya ngapain aja, kok bisa banyak gitu, wahh ternyata negara kita ini bukan main kompleksnya ya, dah macam kepribadian manusya aja, komplikated. hehehe" 

Ohiya dan aku juga suka sekali sama nama-namanya kementrian kita, lucu-lucu tauk. hehehe. Ih akunya emang dasar yang kurang apdet apa ya, cuma tau Kemenrisetdikti, Kemenag, Kemenpora, Kemenkeu, Kemenkes, Kemkominfo, sama Kementriannya Bu Susi. Disini aku belajar lebih aware sama organisasi dalam ruang lingkup yang lebih besar, yaitu negara. Dan tentu pengetahuan ini sangat penting, setidaknya menjadi dasar untuk aku sedikit tau mengenai dunia jurusan Administrasi Negara.
  • Mengerti fungsi akreditasi

Karena perusahaan tempat aku magang merupakan perusahaan pelayanan jasa konsultasi akreditasi, survey kepuasan pelanggan dan semacamnya, jadi semakin mengerti fungsi adanya akreditasi sebuah instansi itu untuk apa. hahahaha. Ya tentunya untuk mengawasi lembaga tersebut telah menjalankan organisasi/instansinya sesuai standart operasional prosedur. Semisal contoh, UIN Sunan Ampel Surabaya baru-baru ini mendapat akreditasi A, waaa selamat ya, nah itu artinya Universitas kita telah menjalankan administrasi, pelayanan, dan memiliki fasilitas yang sangat baik untuk menjadi fasilitator media pendidikan bagi para mahasiswa didalamnya dan layak diakui apabila meluluskan para sarjananya, kalau mereka mendapat nilai IPK sekian-sekian itu dengan proses panjang dan dapat dipertanggungjawabkan. Begitu teman-teman.
  • Kenal sama Mba RIA SW
Karena internship ini juga, Ratrri mengenalkan aku sama foodvlogger kesukaan dia yang inspiring banget! Aku belajar banyak dari Mba Ria SW ya meski kita cuma bertemu di dunia maya, tapi aku senang sekali bisa dapat banyak insight dan positive vibes dari dia. Seperti, hal-hal yang dilakukan sepenuh hati dan konsisten selama itu buat kebaikan diri dan oranglain pasti akan menjadi baik juga. Mba Ria juga selalu mengajarkan para viewersnya untuk berusaha keras dengan apa yang dimimpikannya dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki saat ini, dan yang paling penting dia mengajarkanku untuk terus belajar dan tumbuh dengan cara 'love ourself at first place then u can love others'. Aku benar-benar seperti mendapat terapi dari dia. Makasi ya Mba Ia~
  • Semakin mengenal diriku sendiri
Hal yang aku syukuri karena proses magang ini adalah, aku menjadi semakin sadar mana tempat yang memang membuatku nyaman dan bisa terus belajar dan berkembang, dan mana tempat yang kurang sesuai dengan karakteristikku yang mana makin membuatku pesimis. Jujur, aku merasa dunia kantoran -at least dalam tempat magangku- benar-benar beda dengan dunia perkuliahanku saat ini. Sewaktu menjadi admin marketing banyak hal baru yang belum aku biasa jumpai, dan membuat aku banyak takut. Aku juga sempat sangat minder belajar kerja kantoran, karena selain berbeda dengan bidang kuliahku, aku juga memang kurang nyaman bekerja di bidang clerical.

Memang mungkin, bekerja kadang nggak bisa relevan sama bidang yang kamu pelajari di kampus. Tetapi lagi-lagi hidup ini adalah pilihan bukan? Dan saat ini fokusku memang di tugas akhir, bukan bekerja, aku belajar keluar dari comfort-zoneku dan mencoba mencari pengalaman baru di bidang lain. Syukurnya, kontrakku tidak diperpanjang, sehingga aku bisa selesai internship sesuai jadwal. 

Kemudian aku  juga  = lebih nyaman bekerja dengan bertemu orang-orang, sedangkan disana, pekerjaanku lebih banyak di depan laptop. Aku semakin merasa tempatku memang bukanlah disini. 

Modal utama dalam bekerja adalah proaktif, peduli, displin, semangat, kerja keras dan menyelesaikan jobdesk kalian dengan baik, oiya satu lagi, nggak boleh baperan. Kita ngga boleh sedih berlarut-larut ketika salah dan diingatkan atasan, tetapi terima dan perbaiki. Jan melo-meloan lagi ya Siii, Ayo semangat!1!! salah dalam bekerja adalah wajar, tapi ya jan di ulang-ulang yhaa, hehehe, intinya mau belajar dan terus memperbaiki diri, supaya kinerjanya optimal.

Buat teman-teman yang sudah membaca tulisan ini sampai selesai, aku ingin menyampaikan sesuatu untuk diriku sendiri maupun kamu, kalau sesungguhnya yang cemas dan khawatir akan masa depan what will look like tidak hanya aku, atau kamu, tapi sebagian besar seperti itu. Aku juga sempat sedih ketika banyak hal di magang kadang tidak berjalan dengan baik. Ketika hanya aku yang tidak ditawari perpanjangan kontrak kerja oleh perusahaan tempatku magang, ketika skripsi yang sudah aku garap sejak Bulan Oktober dan saat ini masih menuju Bab 4, aku sempat malu dan menyalahkan diriku. Tapi, untuk apa aku menyesali semua itu?

Aku harusnya bersyukur sudah berhasil keluar comfort-zone  dan menyadari jalan orang itu tentu berbeda-beda, Begitu juga kalian, aku tau kalian semua sudah berusaha keras. Mari kita melihat sebentar kebawah dan tidak selalu membandingkan diri dengan yang lebih-lebih.

Bagaimana kalau aku dan kamu sekarang sama-sama belajar mensyukuri apa yang sudah dimiliki saat ini. Tidak sedikit orang yang diam-diam juga mengharapkan ada di posisi kamu loh. :)

Tulisan ini sepenuhnya tanggung jawab si empunya a.k.a saya, apabila kamu memiliki pandangan atau opini berbeda, aku akan sangat senang saling bertukar isi pikiran dengan kamu via apapun, bisa di kolom komentar, email, whatsaap atau medsos lainnya:)

#CATATANSISI
si Mahasiswi Semester Akhir


Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

In

Lihatlah Lebih Dekat

Entah mengapa, kadang aku merasa ketakutan akan hal-hal irasional
Takut Mencintamu
Takut bergantung padamu
Takut menikmati perasaanku untukmu selama ini
Kenapa aku hidup dalam ketakutan?
Untuk apa aku hidup dalam ketakutan?

Hal-hal yang seharusnya dapat aku syukuri saat ini
Justeru berbanding terbalik dengan keadaanya.

Aku mengkhawatirkan sesuatu yang sewajarnya dinikmati oleh kebanyakan manusia
Khawatir jatuh terlalu dalam
Kehilangan kepercayaan
Kecewa
Dan
Merelakan manusia menjadi manusia
Apa yang salah denganku?
Pasti ada hal yang tidak beres.

Kamu berceritra soal apa saja keresahanmu
Kusimak baik-baik
Kamu benar-benar telah melalui banyak hal
Kataku dalam hati,
Tentunya tanpa aku ingin kamu menyadarinya
Aku memang tel ah memiliki segala-galanya yang tidak bisa dibeli dengan materi
Coba lihat lebih dekat
Apa yang kurang dari dirimu Si?
Bersyukurlah!

Terima Kasih, sudah selalu ada di sisiku.
Bahkan terkadang, kamu harus memperlambat langkahmu untuk sekedar mengiringiku.
Semoga semesta selalu mendukung kita ya.




Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Diberdayakan oleh Blogger.